Senin, 27 Maret 2017

Siapa Pemenang Festival Film Santri 2017?

SULTAN MARBUN TV -- Para pemenang lomba film pendek antarpesantren se-Indonesia telah diumumkan pada acara Malam Anugerah Festival Film Santri 2017, Sabtu (25/3). Karya berjudul Diary Santri keluar sebagai pemenang untuk kategori sutradara sekaligus film pendek terbaik.

Sang sutradara Shinta Wina Maryani berasal dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Shinta mengaku senang dan bersyukur karena jerih payah yang dilakukan bersama sejumlah santri membuahkan hasil maksimal. Ia tidak menyangka karyanya bahkan bisa menyabet dua penghargaan sekaligus.

"Alhamdulillah, senang sekali. Semoga dengan film kami, orang akan terinspirasi khususnya santri untuk bisa jadi lebih maju," kata siswa kelas XI Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo ini, Selasa (27/3).

Shinta menjelaskan, Diary Santri bercerita tentang seorang santri perempuan bernama Ainun yang ingin menebar manfaat bagi lingkungan sekitar. Dia berasal dari desa terpencil yang kualitas sekolahnya sangat terbelakang. Sehingga Ainun terketuk hati membuat sekolah di desanya menjadi maju.

"Ainun ingin bermanfaat untuk orang yang ada di desa. Ia terinspirasi dari hadits yang diajarkan gurunya bahwa sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," jelas Shinta.

Untuk pembuatan film ini, Shinta mengaku membutuhkan waktu cukup singkat, dua pekan. Sebelumnya, untuk mengikuti lomba ini, Shinta dan teman-teman santri lain mengikuti workhsop perfilman yang diadakan oleh pihak pesantren setempat.

Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Hassan Ahsan Malik menuturkan, Diary Santri merupakan jalan dakwah santri melalui dunia perfilman, serta menjadi ikhtiar dalam berjihad menyebarkan pesan moral anak bangsa.

"Cita-cita mulia yang muncul dari ide anak pesantren ini bisa dikemas dengan mengisi dunia hiburan," ungkapnya. Harapannya, semoga nanti akan muncul sutradara terbaik dari berbagai pesantren di Indonesia yang mampu memberi warna dakwah bil hal di layar kaca, lanjut kiai muda yang merupakan keponakan dari Ketua PWNU Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah ini tersebut.

Untuk kategori sutradara dan film pendek terbaik ini, Diary Santri berhasil unggul dari empat nominator lainnya yaitu sutradara film Alif, Edy Prasojo, dari Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu Lampung. Juga sutradara film A Light, Riski Hanifa, dari Pondok Pesantren Al-Ikhlas Putri Ciawigebang Kuningan Jawa Barat, serta sutradara film Jujur=Pintar, Zaira Rizqiany Firdaus, dari Perspective of Sineas SMK Al-Wafa Bandung. Ada juga sutradara film 96, Zafran Nabil Fauzan, dari Raru Production Pondok Pesantren Modern Enrekang.

Penilaian dilakukan oleh tiga dewan juri Habiburrahman El-Shirazi, Dani Sapawie, dan Embi C Noer. Sebelumnya, para juri telah menyeleksi secara ketat sebanyak 118 naskah yang diterima panitia penyelenggara lomba film pendek antarpesantren se-Indonesia. (sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

See

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *